Getuk Lindri Warna-warni – Indonesia memiliki kekayaan kuliner tradisional yang begitu beragam dan menggugah selera. Salah satunya adalah getuk lindri, jajanan pasar khas Jawa yang terbuat dari singkong. Ciri khas utama getuk lindri adalah bentuknya yang dipilin dan warnanya yang mencolok—merah muda, hijau, kuning, bahkan ungu. Kombinasi ini menjadikannya sebagai sajian yang bukan hanya lezat, tetapi juga menggoda secara visual. Getuk lindri warna-warni adalah bukti bahwa kuliner tradisional bisa tetap eksis di tengah gempuran makanan modern. Di balik tampilannya yang sederhana, getuk menyimpan cerita budaya, nilai sejarah, dan cita rasa khas Indonesia.
Asal Usul Getuk Lindri
Getuk pada dasarnya adalah makanan olahan dari singkong kukus yang ditumbuk halus dan dicampur dengan gula, lalu dibentuk sesuai selera. Getuk lindri sendiri merupakan variasi dari getuk yang dibentuk dengan alat penggiling khusus, sehingga menghasilkan tampilan spiral pipih yang menyerupai mie pipih, dan biasanya disajikan dengan taburan kelapa parut.
Kata “lindri” dalam bahasa Jawa mengacu pada bentuk menggulung atau melingkar, yang sesuai dengan bentuk khas getuk ini. Getuk lindri dulunya dibuat dalam warna putih alami, namun seiring berkembangnya zaman dan tren pasar, kini hadir dalam warna-warni cerah yang menggoda.
Bahan dan Cara Pembuatan Getuk Lindri
Untuk membuat getuk lindri warna-warni, bahan-bahan yang digunakan sangat sederhana:
Bahan:
-
1 kg singkong segar
-
200 gram gula pasir (atau gula merah, sesuai selera)
-
Sejumput garam
-
Pewarna makanan (merah, kuning, hijau, ungu, dll)
-
100 gram kelapa parut (kukus dan beri sedikit garam)
Cara Membuat:
-
Kupas dan cuci bersih singkong, lalu kukus hingga empuk.
-
Tumbuk atau haluskan singkong bersama gula dan sedikit garam saat masih hangat.
-
Bagi adonan menjadi beberapa bagian, beri pewarna makanan sesuai keinginan.
-
Giling dengan alat penggiling khusus untuk membentuknya menjadi spiral panjang seperti mi pipih.
-
Potong-potong dan sajikan dengan kelapa parut di atasnya.
Warna-warni getuk ini bukan hanya menarik, tetapi juga membuat anak-anak tertarik untuk mencicipi makanan tradisional yang mungkin sebelumnya tidak mereka kenal.

Getuk Lindri dan Budaya Pasar Tradisional
Getuk lindri warna-warni masih banyak dijumpai di pasar-pasar tradisional, terutama di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Penjual biasanya menggunakan gerobak dorong atau berjualan di emperan pasar sejak pagi hari. Harganya pun sangat terjangkau, berkisar antara Rp2.000–Rp5.000 per potong, tergantung ukuran dan lokasi penjualan.
Menariknya, para penjual getuk lindri biasanya memiliki ciri khas suara nyanyian atau seruan unik saat menawarkan dagangannya. Ini menjadi bagian dari pengalaman budaya yang otentik dan semakin memperkaya nilai dari kuliner tersebut.
Inovasi dan Eksistensi di Era Digital
Seiring perkembangan zaman, para pelaku UMKM mulai membawa getuk lindri ke ranah digital. Banyak di antaranya menjual getuk dalam kemasan kekinian, bahkan menjadikannya sebagai souvenir khas daerah. Getuk lindri warna-warni juga mulai dipadukan dengan bahan-bahan modern seperti keju, cokelat, atau matcha untuk menjangkau selera generasi muda.
Media sosial pun turut membantu melestarikan keberadaan jajanan ini. Foto-foto getuk lindri yang berwarna cerah sering tampil di platform seperti Instagram dan TikTok, lengkap dengan caption nostalgia dan edukasi sejarah kuliner lokal. Dengan strategi branding yang tepat, makanan tradisional seperti getuk bisa terus hidup dan dinikmati oleh berbagai generasi.
Nilai Gizi dan Manfaat Singkong
Sebagai bahan utama, singkong memiliki nilai gizi yang cukup tinggi. Dalam 100 gram singkong terkandung:
-
Karbohidrat: 38 gram
-
Serat: 1,8 gram
-
Vitamin C: 20%
-
Kalium dan magnesium dalam jumlah cukup
Singkong juga bebas gluten, sehingga cocok untuk orang dengan intoleransi gluten. Namun, karena getuk mengandung gula dan kadang kelapa parut, konsumsinya tetap perlu dibatasi untuk penderita diabetes.
Tips Menyimpan dan Menyajikan Getuk Lindri
Getuk lindri paling nikmat disantap dalam keadaan segar. Namun jika ingin menyimpannya, berikut beberapa tips:
-
Simpan di wadah tertutup rapat di suhu ruang maksimal 1 hari.
-
Untuk penyimpanan lebih lama, masukkan ke dalam kulkas dan panaskan kembali sebelum disajikan.
-
Jangan lupa pisahkan kelapa parut agar tidak cepat basi.
Untuk penyajian modern, Anda bisa menghidangkannya di atas piring saji dengan garnish daun pandan atau bunga telang agar tampil lebih elegan.
Kesimpulan
Getuk lindri warna-warni bukan sekadar jajanan tradisional, tetapi simbol warisan kuliner Indonesia yang penuh warna, rasa, dan cerita. Di tengah arus modernisasi, kehadirannya menjadi pengingat bahwa cita rasa lokal tidak pernah lekang oleh waktu. Dengan sedikit inovasi dan pendekatan digital, getuk lindri dapat terus eksis dan dicintai oleh generasi masa kini.